Berita

Mengapa NIK di KTP dan KK Berbeda? Dirjen Zudan: Solusinya Gunakan KTP-el

47
×

Mengapa NIK di KTP dan KK Berbeda? Dirjen Zudan: Solusinya Gunakan KTP-el

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, – Dengan berlakunya KTP elektronik (KTP el) maka jika terdapat perbedaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di KTP el maka yang dipakai adalah yang ada di KTP el.

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Duckapil Kemendagri), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH MH menjawab sejumlah pertanyaan dari masyarakat seputar perbedaan NIK di KTP el dan Kartu Keluarga (KK).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Dengan berlakunya KTP-el ketika terdapat perbedaan NIK di KK yang lama dengan NIK di KTP el, maka yang dipakai adalah di KTP-el,” ujar Dirjen Zudan lewat keterangan videonya, dilihat Sabtu (25/6/2022).

Prof Zudan menjelaskan, ada banyak penyebab NIK dan KK tidak sesuai. Beberapa penyebab NIK dan KK tidak sesuai di antaranya penduduk tidak melapor sesuai prosedur ketika pindah datang.

“Ini juga saya informasikan kepada petugas-petugas Dinas Dukcapil yang baru bergabung di Dukcapil jangan risau jangan bingung. Di KK yang lama dengan di KTP el maka gunakan yang ada di KTP elektronik,” tuturnya.

Dirjen Zudan menekankan segenap Korps Dukcapil agar mempedomani aturan pelaksana Perpres No. 96 Tahun 2018, yakni Permendagri 108 Tahun 2019.

“Jadi sekali lagi, Satu: Ikuti 14 langkah Dukcapil; Dua, terapkan 12 kebijakan baru Dukcapil; Tiga, ingat betul 3 milestone yakni Dukcapil BISA tahun 2016, GISA Dukcapil tahun 2018, dan Dukcapil Go Digital 2019. Terakhir, jangan lagi menambah persyaratan baru,” kata Dirjen Zudan.

Dirjen Zudan juga menekankan bahwa penduduk harus memiliki kesadaran melaporkan perubahan data kependudukan karena data penduduk dicatat berdasarkan pelaporan.

“Saya meminta masyarakat yang mengalami peritiwa kependudukan seperti pindah datang, perkawinan, kelahiran, kematian dan peristiwa lainnya perlu dicatatkan pada Dukcapil,” jelasnya.

Dijelaskan juga oleh Prof. Zudan, kepemilikan dokumen kependudukan sesuai keadaan penduduk yang sebenarnya menjadi sangat penting untuk mendapatkan pelayanan publik.

“Mengapa ini saya imbau, karena jika nanti membutuhkan pelayanan kesehatan, BPJS misalnya, dokumennya sudah siap. KK ada, KTP-el ada, jadi langsung dapat diurus dan mendapatkan pelayanan publik,” tegasnya.

Seperti diketahui, NIK merupakan nomor identitas penduduk Indonesia yang bersifat tunggal dan melekat. NIK berfungsi dalam pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM), mengakses pada aplikasi Pedulilindungi, dan perbankan.

Perlu diketahui, NIK dan KK tidak sesuai sering terjadi di beberapa keadaan saat proses input administrasi. Hal itu membuat proses administrasi terkendala akibat NIK dan KK tidak sesuai.

Ada beberapa penyebab yang membuat NIK dan KK tidak sesuai seperti dijelaskan dalam poin-poin berikut ini:

  • Data NIK tercatat double atau ganda karena pembuatan KTP baru.
  • Terjadi kesalahan sistem dalam memasukkan NIK dan KK.
  • Penduduk tidak melapor sesuai prosedur ketika pindah datang.
  • Kesalahan dalam penggunaan nomor KK lama/baru.
  • Data NIK tidak ditemukan karena pengguna telah memiliki KTP elektronik.

Karena itu, penduduk Indonesia harus bisa memastikan bahwa NIK miliknya tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Pengecekan bisa dilakukan dengan mengubungi call canter Halo Dukcapil di nomor 1500537.
Atau bisa melalui aplikasi

WhatsApp Dukcapil di

nomor: 081119024156,

081119024157,

081119024158,

081119024159,

081119024160,

081119024161,

081119024162,

081119024163,

081119024164,

081119024165.

Jika penduduk sudah menghubungi nomor call canter atau WhatsApp tersebut, Dukcapil langsung memberikan jawaban. Silakan mencoba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *